 |
| Source : |
Saat ada dua pilihan jalan di depan, dan keduanya adalah
baik, bagaimana? Bagaimana harus memilih?
Keduanya
memiliki alasan yang kuat mengapa harus dipilih, bagaimanapun hanya satu jalan yang dapat ditempuh.
Rasanya
seperti dibuat gila hanya untuk menentukan jalan mana yang akan ditempuh. Dan faktanya
tidak semudah yang dipikirkan. Karena sepanjang perjalanan tidak semua jalan
mulus.
Semakin
dipikirkan semakin terasa sulit mengambil keputusan. Ya inilah yang membuat
rasa bimbang muncul.
Kebimbangan
yang selalu menghantui, terkadang menjadi boomerang yang amat menakutkan. Sampai
terbesit untuk mundur dan tidak melanjutkan perjalanan. Karena takut salah
memilih.
Saat diingat
dan dilihat lagi jejak perjalanan yang sudah ditempuh, hingga akhirnya berada di
ujung dua jalan yang sungguh membuat berpikir keras sangat keras.
Setiap detik
hanya bergelut dengan perkara seperti itu. Sangat bosan. Rasanya ingin segera
melanjutkan perjalanan. Menuju tempat tujuan.
Tujuan sudah pasti, tapi keputusan akan jalan yang dilalui masih ragu. Di dunia ini, diri ini sendiri. Tidak ada yang dapat membantu.
Namun nampaknya tidak benar-benar sendiri. Masih ada Sang Pemilik Kedua Jalan
tersebut. Ya, hanya Dia yang mampu menunjukkan jalan mana yang harus ditempuh.
Ingin sekali kebimbangan ini hilang. Sebaiknya diri ini segera mengadu, padaNya.
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa follow dan berteman dengan saya di facebook : Nazifah R, Twitter : @zifah03, dan instagram : @zifahra ^^ ConversionConversion EmoticonEmoticon