“Hah??? Udah terang!” teriakku sambil melempar selimut dan loncat
dari kasur. Aku berlari menuju kamar mandi.
DUG! “Ashh” kataku meringis karena kaki menabrak lemari. Tapi tak
kuperdulikan aku hanya ingin cepat, cepat, dan cepat. Saat ini semua anggota
tubuhku mengiyakan semua perintah otak tanpa tapi. Otakku berkata “Bergerak
lebih cepat!”
Tak seperti pagi biasanya, bahkan aku memiliki kesempatan
untuk berlulur jika aku mau. Air yang menghantam tubuhku tak terasa lagi
kekhasan dinginnya yang terkontaminasi hawa pagi. Ya, tentu saja karena ini
sudah siang! Pikirku.
Aku berkaca merapihkan baju seragamku dan kerudungku. Tentu saja
semua berlalu dengan cepat. Alam bawah sadarku seakan setuju kalau saat ini aku
adalah robot yang di setel dengan kecepatan maksimal. Aku tak bisa berpikir
lagi. Semua gerak – gerikku sudah terkontrol mengikuti kebiasaan seperti pagi
sebelumnya. Aku mencari tasku. “Aargghh dimana lagi tasnya!!!” aku menggerutu
semakin jadi saat yang kubutuhkan tak tampak. Ku obrak abik seisi kamar,
biarkan dulu berantakan nanti pulang sekolah saja ku bereskan. “Come on, come
on! Tas, tas, tas” ocehku setengah tak sadar. Fokusku hanya pada tas. Saat aku
meraih selimut mataku berbinar perasaanku bahagia campur panik, ternyata dia
pelaku atas hilangnya tas!
Aku lupa hari ini apa saja pelajarannya. Masalah! Kalau kau
jadi aku saat ini, kau akan melihat jadwal pelajaran dan menyiapkan semua
dengan anugerah kecepatan kilat saat ini bukan? Ya aku juga berpikir begitu. Tapi
aku benar – benar tak bisa berpikir. Semua buku pelajaran di meja kumasukkan ke
dalam tas, ya resikonya adalah beban semakin berat. Biarlah, karena saat ini
aku tak mampu berpikir panjang.
Setelah kurasa semua sudah lengkap aku berlari menuju pintu
kamar, tak sengaja mataku melirik ke arah sajadah. Astaghfirullah! Rasanya mau
nangis sejadi – jadinya. Udah siang, hampir telat, belum shalat! Ya Allah
ampuni hambamu ini Ya Allah. “Apa gak usah sekolah aja ya, hari ini. Alasannya
ya sakit. Sakit kepala karena kesiangan, hufft” dengan menepuk jidat, aku benar
– benar seperti orang yang mendapat kesialan.
Aku menemui ibuku duduk di sofa ruang tengah. Ia memakan
jeruk. Keputusanku akhirnya aku ingin meliburkan diri untuk hari ini, tak
apalah bila ibu marah, ngomel, atau menceramahiku sepanjang hari. Daripada aku
harus menanggung malu karena telat. “Ibu….” Kataku dengan suara pelan mirip
nada rendah Whitney Housten walaupun tetap merduan beliau.
Saat ibu menoleh ke arahku matanya terbelalak “Kamu mau ke
sekolah nak?” tanyanya. Dan aku, aku bingung jika aku menjelaskan bahwa aku
ingin bolos hari ini, ekspresi apa yang akan ditunjukannya. “Hari ini aku
bangun telat bu, kalau aku berangkat sekarang pasti pintu gerbang udah ditutup.
Jadi aku mau izin, boleh yah bu?” jawabku sejujur – jujurnya. Aku pasrah. “Izin
gimana? Gamasuk sekolah gitu?” aku tak mengerti kenapa ibu tak ada rasa kaget
sedikitpun.
Tiba – tiba ibu tertawa. Ya ampun ada apa dengan pagi ini? Apa
ini mimpi? Aku mempraktekkan seperti yang dilakukan dalam film, untuk memastikan apakah ini mimpi
atau bukan. Ku cubit tanganku “aww” kataku pelan, ini bukan mimpi! “Hahahaha… Sejak
kapan sekolah kamu punya jadwal pukul 5.30 sore?”
APA??! Ada di alam apa aku saat ini? Aku cek hp dan kulihat
di sana tertera Minggu, 21 Feb 2016. Dan jamnya menunjukkan pukul 17.38 WIB. Aku langsung
lemas sejadinya. Dan aku ingat semuanya. Sehabis shalat ashar aku tertidur karena kelelahan. Seharian ini aku menjadi panitia sebuah acara dari organisasi sekolah, inilah akibatnya.
#zifah
13 komentar
Click here for komentarHahaha...pernah juga aku begitu mb
ReplyHahaha...pernah juga aku begitu mb
ReplyIya ka wid. Suka geli sendiri kalo inget itu hehe. Thanks udah mampir ka :)
ReplyIya ka wid. Suka geli sendiri kalo inget itu hehe. Thanks udah mampir ka :)
ReplyOMG kasihannya kal zifah. Saya pernah seperti ini malah sama ibuku dicubit biar sadar karena saya ngomel g habis-habis.
ReplyWushhh... melesat kencang membacanya ini cerita...
ReplyDan ternyata , terbahak bahak jadinya ....
Kerreeen
*kak Zifah. Maaf typo
ReplyCeritanya padettt, keliatannya sudah biasa nulis mba na :)
ReplyNgakak, bacanya.... wkwkwk... Kok bisa itu loh...
ReplySaya pemula sekali kak ;) thanks sudah mampir :)
ReplyAlhamdulillah kalau bisa membuat orang tertawa hehehe... Thanks ka sudah mampir.
ReplyApalagi saya kaa... kalo inget suka malu sendiri hahaha.. Thanks sudah mampir ya ka :)
ReplySampai segitunya kak ya ampunn sabar yaa hehehe.. Thanks sudah mampir :)
ReplyTerima kasih sudah mampir. Jangan lupa follow dan berteman dengan saya di facebook : Nazifah R, Twitter : @zifah03, dan instagram : @zifahra ^^ ConversionConversion EmoticonEmoticon