03.45 WIB


Source : Google Search

"Hey.. hey wake up!" seorang wanita paruh baya membangunkan anak gadisnya.

***

Malam itu Rayya masih menatap seraya memainkan jarinya pada layar ponsel. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.45 WIB.

Dia tak ingin melewatkan momen sedikitpun saat grup segeng masa SMP, di Line ramai. Sudah 3 tahun lamanya mereka tak bertatap muka. Melalui sosial medialah satu - satunya perantara paling ampuh untuk sekedar menghilangkan rasa rindu yang melanda.

Kalau saja mereka berkesempatan untuk bertemu sudah pasti Rayya akan memeluk erat sahabat - sahabatnya. 

Grup ramai saat salah satu sahabatnya memulai chatt dengan sapaan "Hai.. sepi nih." Sesaat setelah itu suasana berubah drastis. Bahkan notif di ponsel Rayya tak henti - hentinya berbunyi.

Tersadar bahwa saat itu sudah larut dan mulai mengantuk, Rayya melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 23.30 WIB. Tapi belum terlihat tanda obrolan di Line akan selesai. Ia mengundurkan diri tanpa pamit. Matanya tertutup otomatis. 

***

Rayya merasa gelisah seperti tidak nyaman dengan posisi tidurnya. Mencoba berganti posisi namun terasa berat sekali. Bukan karena beban menimpanya, tapi dirinyalah yang tak merespon atas perintah otak. Matanya pun tak sanggup terbuka.

"Ooughhh..." Rayya meringis. 

Tubuhnya kaku, ingin sekali mencari perlindungan. Benda di dekatnya saat ini hanyalah guling yang dipeluknya. Ia remas guling itu sekeras mungkin. 

Tiba - tiba pintu terbuka. "Hey... hey wake up!" Suara wanita itu adalah ibunya. Ajaibnya dia bisa menggerakkan tubuhnya, ia meregangkan tangan dan kakinya. 

"Ohh mom. Five minutes again pleaseee." Lalu ia memeluk lagi guling kesayangannya.

"No. Kita harus berangkat pagi, biar gak ketinggalan kereta." Kata mom. Kemudian menyalakan lampu kamar.

Dengan datangnya cahaya secara tiba - tiba Rayya merasa silau dan segera saja ia bangkit.

***

Rayya merasa seperti banyak jarum menyerang tubuhnya. Tak kuasa ia menahan rasa yang tak karuan ini. 

"Brrr.... Ini sangat menyiksaku!" Katanya dengan tubuh yang menggigil. Ia memaksakan diri menuju remot AC, ditekannya tombol off. 

Tapi ia masih tak mengerti settingan suhu pada AC tak berubah yaitu, 25°C dan itu normal baginya. Tubuhnya masih menggigil dan kaku. Ia merasakan mati rasa!

Dipaksakannya melangkah ke dapur mencoba peruntungan mendapatkan kehangatan. Secangkir teh hangat menjadi buruan keadaan saat ini.

Selangkah lagi untuk ia selamatkan diri dari rasa menusuk bertubi - tubi, matanya tertuju pada jam dinding.

"Pantas saja! Lihatlah sekarang pukul 03.45 pagi. Bagaimana bisa manusia menyiksa dirinya untuk mandi sepagi ini." Gerutu Rayya saat mengetahui dirinya rela mandi di pagi buta. "Jam 6 sudah terlalu pagi untukku."

Hari ini Rayya dan mom memang memiliki agenda untuk menghadiri pesta pernikahan anak dari sahabat mom yang berada di Semarang. Mereka memilih untuk naik kereta karena biaya murah dan perjalanan lancar. Kereta dijadwalkan berangkat pukul 06.00 WIB. Sementara perjalanan dari rumah ke stasiun memakan waktu 30 menit.

"Ray, minum teh hangat dulu sini. Biar perutmu gak keram." Kata mom yang berada di meja makan, dapur.

#zifah

Previous
Next Post »

4 komentar

Click here for komentar
La Tahzan
admin
6 Oktober 2016 pukul 09.50 ×

Keren (Y), boleh dong ajarin hihi

Reply
avatar
Unknown
admin
6 Oktober 2016 pukul 11.37 ×

Da saya mah apa atuh pemula ka hehe.. Saya yang harus gali ilmu dari senior :D
Btw, thanks udah mampir :)

Reply
avatar
Zulham shah
admin
6 Oktober 2016 pukul 22.20 ×

keren tulisannya.
semangat terus iya 😊

Reply
avatar
Unknown
admin
6 Oktober 2016 pukul 22.31 ×

Masih jauh dari kata keren. Insya allah ka, semangat juga! '')9 Thanks udah mampir^^

Reply
avatar

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa follow dan berteman dengan saya di facebook : Nazifah R, Twitter : @zifah03, dan instagram : @zifahra ^^ ConversionConversion EmoticonEmoticon