 |
| Kumpulan Kata |
Puluhan tahun berlalu sudah sejak Kartini memperjuangkan hak para wanita,untuk bisa mengenyam pendidikan, berkarya, dan berpikir lebih maju. Dengan harapan dapat ikut berperan dalam setiap langkah bumi pertiwi menuju perubahan lebih baik.
Kini seluruh umat wanita di negeri ini, sudah bisa merasakan hasil dari perjuangan Ibu Kartini bersama pejuang wanita terdahulu. Semua bebas menentukan keahlian yang akan dipelajari, memiliki profesi, hingga menduduki kursi tatanan pemerintahan. Tak ada lagi kekangan untuk berkarya dan menebar inspirasi.
Di zaman modern ini peran wanita semakin beragam, dapat ditentukan saat berada di rumah, di tengah masyarakat, bahkan sebagai warga negara turut andil dalam membela bangsa. Maka dari itu belakangan para wanita kerap disebut makhluk multitasking.
Mampu mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan. Hal itu membuat para lelaki yang menyaksikannya menggelengkan kepala, takjub.
Sudah menjadi rahasia umum para Kartini kekinian bisa saja bekerja di kantor, ketika di rumah mereka hadir untuk anak-anak memberikan imunisasi pendidikan akan moral dan nasihat. Tak lupa segudang pekerjaan rumah dapat dituntaskan. Tak sedikit di antara mereka yang harus berjuang seorang diri menjalankan roda rumah tangga, disebabkan beberapa hal.
Dan para Kartini muda ketika terbiasa bermanja dengan orang tua di rumah. Kemudian dipaksa mandiri saat merantau demi menjejaki dunia pendidikan. Beribu mil ditempuh untuk meneruskan lentera perjuangan dari sang pelopor, Ibu Kartini.
Menjalani hidup di tempat asing, jauh dari jangkauan keluarga yang mengharuskan mereka bertahan di atas perih.
Tapi tak sedikitput semangat mereka pudar. Takdir mereka terlahir adalah sebagai Kartini di tengah keluarganya. Tumpuan bangsa untuk melahirkan penerus berakhlak budiman.
Sejatinya memang perjuangan wanita kebih besar saat berada di dalam rumah. Mereka harus teliti dalam menyiapkan segala hal seperti makanan sehat dan bergizi, pakaian yang indah dan rapih, serta memastikan kebutuhan lainnya terpenuhi demi kenyamanan seluruh anggota.
Dengan sangat telaten dan penuh kasih sayang, dilakukan tulus sepenuh hati. Meski terkadang penat, jenuh, dan rasa letih menghampiri, tak sedikitpun ditampakkan. Tapi Tuhan Maha Melihat, dan seluruh pengorbanannya bernilai pahala dihadapanNya.
Perjuangan belum selesai, tetaplah tangguh, selalu berbahagia untuk seluruh Kartini di Indonesia.
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
1 komentar:
Click here for komentarsecara politis, perjuangannya sudah usai pada saat dia mau dimadu. sudah, itu sudah cukup.
Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa follow dan berteman dengan saya di facebook : Nazifah R, Twitter : @zifah03, dan instagram : @zifahra ^^ ConversionConversion EmoticonEmoticon