Raih Keceriaan Liburanmu Bersama Cheria Travel


Alhamdulillah ya teman-teman dalam kurun waktu beberapa hari ke depan, In Sya Allah seluruh umat Islam akan menyambangi bulan yang penuh keberkahan yaitu, Bulan Ramadhan. Di dalamnya terdapat nikmat serta ganjaran pahala dari Allah azza wa jalla, melalui puasa, zakat, sadaqah, qiyamul lail, tilawah Qur’an, dan ada suatu malam istilahnya seperti Grand Prize atau hadiah paling istimewa yang menjadi incaran umat muslim di seluruh dunia. Malam yang dinobatkan lebih baik dari seribu bulan, Malam Lailatu Qadr. Telah Allah terangkan firmanNya dalam Q.S. Al-Qadr ayat 3 yang berbunyi



Bila dihitung,seribu bulan setara dengan 83 tahun ditambah 4 bulan. Dan aku mendengar dari salah satu ceramah Ustadz DR. Khalid Basalamah, Ma. beliau menyampaikan jika kita mengucap Subhanallah saja pas banget di malam lailatul qadr, pahalanya sama dengan mengucap Subhanallah selama seribu bulan. Masya Allah. Semoga Allah perkenankan kita umat muslim untuk bertemu malam lailatul qadr, yang penuh kemuliaan dan kerahmatan. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Kalau ngomongin Ramadhan, kenangannya tuh banyak dan ngangenin banget. Allah berikan banyak kesempatan supaya bisa berkumpul dengan kerabat dan sahabat yang jauh bahkan sudah lama tak bersua. Tak jarang kita berjumpa kawan baru sesama muslim, sehingga bertambahlah jalinan ukhuwah.

Puncaknya adalah menjelang hari raya Idul Fitri. Di Indonesia sendiri terdapat budaya back to hometown atau pulang kampung. Bertemu dengan keluarga besar yang tinggal di kampung halaman.


Lalu untuk menambah kesan suasana beberapa di antaranya pergi berwisata memboyong keluarganya. Sebab momen yang langka terjadi dalam hidup mereka, sehingga akan memanfaatkan waktu yang tersedia bersama keluarga tercinta.

Aku juga termasuk yang jarang bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar baik dari Ayah maupun Ibu. Namun, saat lebaran kami lebih sering berkumpul bersama keluarga dari Ibu, berhubung kakek dan nenek dari Ayah sudah tiada jadi kami jarang pulang ke kampung Ayah. Bersama keluarga Ibu pun belum tentu setahun sekali kami dapat bertemu. Karena ibu tujuh bersaudara yang mana tinggalnya mencar-mencar, paling jauh di Medan. Ketika berkumpul selalu nyaris lengkap. Semoga tahun ini semua bisa hadir untuk melepas rindu yang terjerat. Nah, kalau sudah kumpul dengan keluarga besar biasanya selepas shalat Ied kami akan pergi beramai-ramai mencari tempat rekreasi. Seperti tiga tahun silam.


Libur Lebaran Dengan Rute Terbanyak

Tahun 2014, tepatnya Syawal 1435 H aku bersama keluarga besar merayakan Iedul Fitri di Bandung dimana Kakek dari Ibuku tinggal. Saat itu hanya empat keluarga yang berkumpul sedangkan uwak aku yang berada di Semarang, Malang, dan Tante di Medan belum berkesempatan berbaur dengan kita. Namun sehari setelah 1 Syawal 1435 H, dari Bandung kami akan melakukan konvoi dengan tiga mobil rute perjalanan Semarang – Malang untuk bersilaturahmi dengan kedua uwakku. Jadi yang benar-benar tidak bisa bertemu dengan Tante yang tinggal di Medan.

Perjalanannya cukup panjang dan kami hanya beberapa kali istirahat untuk menghilangkan lelah sejenak. Berada di dalam mobil dengan kurun waktu yang lama cukup membuat badan pegal-pegal dan terasa bosan. Hal paling umum yang bisa dilakukan bila tidak melihat timeline social media, ya tidur hehehe.

Bisa juga melihat pemandangan yang disuguhkan oleh daerah-daerah yang dilewati, tapi lama kelamaan bosen juga, ujung-ujungnya memilih untuk terlelap di alam mimpi. Ketika terbangun sudah di tempat peristirahatan atau bahkan di tempat tujuan *kasian pak supir yaa.

Tujuan utama kita ke Malang, karena di sana adalah tempat uwak atau abang Ibuku yang tertua. Juga rumahnya yang luas sehingga mampu menampung jumlah tamu yang super banyak. Ya, bisa dibayangkan tujuh keluarga berkumpul di satu tempat dan setiap keluarga memiliki anggota minimal empat orang, luar biasa bukan?

Jadi setelah singgah di Semarang dan meregangkan otot-otot yang mulai kaku serta memulihkan perasaan *eh, dengan bertambahnya satu keluarga kami melanjutkan aksi konvoi menuju Malang. Jarak Semarang – Malang hampir sama dengan Bandung – Semarang, jadi persiapannya juga harus ekstra terutama pak supir =D

Akhirnya setelah melewati hutan, laut *walau hanya bisa melihat dari jalan dengan jarak yang cukup dekat* kami tiba di Pandaan, Malang. Setelah dirasa cukup bertanya kabar, tegur sapa, dan bercengkrama sejenak, kami bergantian untuk membersihkan diri. Di lantai atas ada beberapa kamar tidur besarta kamar mandi yang bisa digunakan begitu juga di lantai bawah, jadi cukup untuk jumlah orang yang banyak.

Agenda selanjutnya yaitu makan siang. Dengan ruangan yang luas memungkinkan kami berpencar dan mencari spot untuk menikmati santapan. Perbincangan turut dilanjutkan, aku nimbrung dengan sepupu yang sebaya dan seusiaku.

Saat sedang asyik makan dan ngobrol tiba-tiba uwaku nyeletuk, “Besok kita Lombok ya?”. Aku agak syok mendengarnya. Kupikir karena ini daerah Jawa Timur, maka kita akan mengunjungi Jatim Park atau sejumlah destinasi wisata alam lain di Malang dan sekitarnya. Lombok? Seriously?

Kalimat itu bukan candaan belaka dan nyata adanya. Para orang tua tampaknya berdiskusi tanpa sepengatahuan kami sebagai buntut mereka, dan akhirnya telah didapatkan sebuah keputusan. Tepat keesokannya, kami semua melakukan konvoi dengan rute terbaru yaitu Pulau Jawa – Bali – Lombok. Sebenarnya sih dalam hati girang, sebab udah lama pengen ke Lombok. Sering liat di televisi dan internet tentang keindahan Lombok akan alamnya terutama bahari. Berhubung kita melalui jalur darat persiapannya harus ektra terutama stamina tubuh, jadi aku membawa makanan beberapa ringan yang bisa dijadikan alternatif bila lapar saat perjalanan.




Ya kawan, itu adalah perjalanan terpanjang, terjauh, dan terlama yang pernah kulalui tapi dengan sabar aku nikmati karena di tengah sana Lombok senantiasa menanti.

Berjam-jam dan puluhan kilometer telah berlalu hingga tiba di ujung Pulau Jawa, dan kami menuju Pelabuhan Ketapang yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali. Saat akan berlabuh menggunakan kapal feri yang mampu menganggkut puluhan bus dan minibus, hari sudah gelap. Aku dan yang lain memilih untuk naik ke atas, tempat penumpang karena di bawah khusus kendaraan. Tak banyak yang bisa dinikmati selain angin laut, suara ombak, dan tubuh yang bergoyang akibat kapal melaju di atas air. Perlu waktu sekitar satu jam untuk bisa sampai di Bali.

mine
Ketika sampai di Bali kami tidak berhenti atau mampir dimanapun di wilayah Bali, karena kami ingin mengejar waktu supaya cepat sampai di Lombok. Ternyata menyebrang dari Bali menuju Lombok memerlukan waktu hingga lima jam. Sudah seharian penuh, kami mendekam di dalam mobil.

Perlahan-lahan matahari mulai menampakkan diri dan aku bisa merasakan hangat dari pancaran sinarnya. Saat itu masih berada di kapal untuk menuju Lombok,aku memilih berada di dekat balkon, karena tawaran pemandangan alamnya luar biasa indah.



Sekawanan lumba-lumba tampil unjuk diri dengan alunan lompat yang menggugah. Belum lagi burung-burung mengepakkan sayapnya kesana-kemari mencari umpan sekitar laut. Juga jejeran gunung menjulang, yang kulihat dari kejauhan. Ahh Allah, tiada kata lagi yang mampu kuucapkan dengan melihat indah nian ciptaanMu, selain bertasbih dan menganggungkan namaMu. Subhanallah, Masya Allah.

Tiba di Lombok kami tidak menuju penginapan melainkan menyegerakan untuk tadabur alam. Destinasi pilihannya adalah Gili Terawangan, yang sudah menjadi primadona para turis baik lokal maupun internasional.

Kami habiskan sisa waktu di hari itu untuk puas menjelajahi keindahan Gili Terawangan. Dan agar bisa menginjak pantainya harus melakukan penyebrangan menggunakan perahu kayu.




mine



Jiwa puas, hati senang. Begitulah kira-kira yang aku rasakan, namun harus segera kutinggalkan jejakku sebab hari sudah mulai sore dan kami belum mendapat tempat penginapan.

Dan … langit mulai gelap tapi kami belum mendapati tempat untuk beristirahat. Sudah mengunjungi dan menghubungi beberapa pihak yang memiliki sewa penginapan namun semua mengatakan sudah penuh dan dipesan dari jauh-jauh hari.

Setelah berunding dan mencari info melalui internet kami menemukan penginapan tetapi jaraknya cukup jauh dari lokasi kita berhenti saat itu. Ya apa boleh buat, daripada tidur di mobil dan aku sudah gak tahan menekuk kaki lebih lama lagi.

Jadwal kami di Lombok memang tidak lama,mengingat perjalanan panjang yang akan dilalui untuk kembali ke Malang. Esok paginya kami langsung check out dari tempat penginapan.

Dari awal memang tidak ada niatan untuk berwisata di Bali, hanya sebagai sarana penghubung menuju Lombok. Namun saat kembali, kami tiba di Bali setelah menyebrang dar Lombok pukul 23.00 WITA, aku mengalami mual dan diare yang lain juga mengaku lelah.

Malam itu juga kami mencari penginapan, lagi-lagi mendapatkannya tidak mudah. Sebab Bali lebih ramai dibandingkan Lombok. Lebih banyak turis internasional. Kebetulan ayah mempunyai keponakan yang bekerja di salah satu rumah makan di Bali, kemudian meminta bantuan dia untuk dicarikan tempat penginapan.

Setelah ia memberitahu ada satu tempat yang memang masih ada kamar, dan jaraknya lumayan jauh dari pelabuhan. Dengan segala cara kami usahakan bertemu dengan dia, lalu diarahkan tempatnya.

Di Bali aku menemukan beberapa hal yang sangat awam bagiku. Aku melihat manusia masih bertebaran memenuhi jalanan. Sepintas aku berpikir apa yang mereka lakukan, kemudian aku mendengar alunan musik yang sangat keras beserta panggung dan ada seorang DJ yang memandu, di sana perempuan dan lelaki bercampur baur layaknya sebuah pesta. Astaghfirullah, aku hanya bisa mengucap istighfar dalam hati.

Hal yang tak pernah kubayangkan juga terjadi, saat sudah sampai di tempat untuk menginap. Ada seorang pria jalan sempoyongan sambil memegang gelas berisi cairan berwarna kuning. Berjalan ke arah meja dekat dengan aku dan beberapa keluarga yang lain duduk, lalu ia menaruh gelas itu di meja, aku tidak tahan dengan baunya. Ternyata itu adalah alkohol.

Dia melanjutkan berjalan menuju petugas resesionis sambil meracau. Bila kulihat wajah dan mendengar racaunya sepertinya dia turis asing Kami ceck out dari tempat itu siang hari. Pagi harinya kami bermain sambil merasakan sinar matahari bersama deruan ombak di Pantai Kuta. Banyak juga bule-bule yang melakukan sunbathing dengan mengenakan pakaian yang tidak senonoh.

Kami tidak bisa menutup Pantai Kuta begitu saja untuk alasan pribadi agar mata kami terhindar dari hal yang tidak baik. Sebab kami bukanlah Raja Salman atau keturunannya atau kerabatnya ataupun stafnya yang bisa menyewa pantai secara cuma – cuma, hehehe… Ketika hendak menuju pelabuhan kami berangkat sebelum dzuhur tiba. Di tengah jalan ternyata sudah masuk waktu dzuhur, kami tidak mendengar adzan karena memang tidak ada masjid yang kami temukan.

Akhirnya kami putuskan mencari masjid untuk shalat dzuhur sekaligus di jama’ qasar dengan ashar. Butuh hampir dua jam kami muter-muter mencari masjid akhirnya bertemu dengan masjid yang cukup besar.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan pulang dan sebagian besar aku nikmati dengan terlelap di bangku bagian tengah mobil.

***

Nah teman – teman cerita singkat di atas adalah pengalaman aku dan keluarga saat berlibur ke Lombok tanpa perancaan sebelumnya. Akhirnya kami menemukan beberapa kendala yang cukup membuat kebingungan.

Aku punya beberapa tips dan saran untuk kalian yang ingin berlibur ke tempat-tempat eksotik yang letaknya jauh dari jangkauan tempat tinggal kalian. Apalagi ke luar negeri, tentu harus melakukan persiapan yang matang, ya kan?

Oke, check this out.

Pilihlah Travel Agent Berkualitas

Ketika berlibur tentu banyak yang harus dipikirkan. Terutama untuk masalah penginapan. Bila kalian ingin melakukan travelling pilihlah travel agent yang berpengalaman dan berkualitas.

Artinya, memberikan pelayanan serta fasilitas yang membuat konsumen nyaman. Terutama kita yang muslim tetap bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman meski berada di lokasi wisata atau di negara yang mayoritas adalah non muslim.

Pastikan Kehalalan Menu di Lokasi Wisata

Nah yang satu ini penting pake banget, teman. Kita harus benar- benar memastikan bahwa setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita itu HALAL.

Ini berhubungan dengan keberlangsungan hidup kita. Saat menginginkan sesuatu tentu kalian akan meminta kepada Allah melalui do’a bukan? Allah itu Maha Baik bangeett. Dia akan mengabulkan setiap do’a dari hambaNya.

Tapi, bila dalam tubuh kita mengalir makanan dan minuman yang tidak halal meski hanya sebesar biji sawi pun, akan berdampak pada terhalangnya do’a-do’a kita. Naudzubillah.

So, tetap berhati-hati dalam memilah dan memilih makanan saat kita sedang berlibur wisata, yaa.

Fatwa MUI Tentang Wisata Halal

Berkaitan dengan beberapa hal di atas terdapat fatwa MUI tentang wisata halal yang sesuai prinsip syariah. Berikut ulasannya.

Dikeluarkan fatwa DSN NOMOR 108/DSN-MUI/X/2016 Tentang pedoman penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip syariah. Fatwa ini mengemukakan ketentuan penyelenggaran pariwisata berdasarkan prinsip syariah, seperti :

• Penyelenggaraan wisata wajib terhindar kemusyrikan, kemaksiatan, kemafsadatan, tabzir/israf, dan kemunkaran.

• Pedoman pihak-pihak yang berakad : wisatawan, biro perjalanan wisata syariah, pengusaha wisata, hotel syariah, pemandu wisata, terapis.

• Destinasi wisata wajib memiliki fasilitas ibadah yang layak pakai, mudah dijangkau, dan memenuhi persyaratan syariah.

• Destinasi wisata wajib terhindar dari kemusyrikan dan khurafat,maksiat, zina, pornografi, pornoaksi, minuman keras, narkoba, judi, pertunjukkan seni dan budaya serta atraksi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

• Spa, sauna, dan message wajib menggunakan bahan yang halal dan tidak najis yang terjamin kehalalannya.

• Terapis laki-laki hanya boleh melakukan spa, sauna, dan massage kepada wisatawan laki-laki; dan terapis wanita hanya boleh melakukan spa, sauna, dan massage kepada wisatawan wanita.

• Biro perjalanan wisata syarih wajib menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah dalam melakukan pelayanan jasa wisata, baik bank, asuransi, lembaga pembiayaan, lembaga penjaminan, maupun dana pensiun.

Kalau kalian masih bingung mencari travel agent untuk libur lebaran/ tahun baru yang In Sya Allah amanah, mengutamakan kenyamanan pelanggan dan berprinsip syariah. Aku rekomendasikan Cheria Travel (Cheria Halal Holiday).

Kenapa Cheria?




Karena Travel Agent yang sudah berdiri sejak tahun 2012, berkantor pusat di Gedung Twink Lt. 3, Jl. Kapten P. Tendean No. 82 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12790. Sudah melayani ribuan wisatawan dalam perjalanan ibadah yaitu pentingnya menu halal di tempat kunjungan wisata ke negara non muslim sekalipun.

Maka, komitmen mereka adalah memberikan pelayanan terbaik dengan harga bersaing dan garansi kepuasan bagi para tamunya. Layanan mereka mencakup kebutuhan paket tour muslim untuk dalam dan luar negeri, juga menyediakan tiket, hotel, visa, dan kebutuhan perjalanan lainnya baik untuk kebutuhan personal, corporate atau grup.

Menyediakan paket terlengkap! "Cheria Wisata Tour Travel Halal Terlengkap di Indonesia" . Kalian mau ke negara mana saja, Cheria Halal Holiday akan membantu kalian dengan pilihan paketnya. Dijamin liburan akhir tahun/tahun baru maupun liburan lebaran kalian akan menyenangkan.


Suka K-Pop? K-Drama? Mau ke Korea Selatan? Bisa di cek di sini Paket Tour Wisata Halal Korea Selatan (http://www.cheria-travel.com/2013/04/promo-paket-tour-korea-selatan.html)



Kepo dengan negara yang menciptakan banyak robot, yakni Jepang? Langsung cek di sini Paket Tour Wisata Halal Jepang (http://www.cheria-travel.com/2016/04/paket-tour-jepang-muslim-friendly-cheria.html)



Mau lihat Tembok Cina? Yuk, cek Paket Tour Wisata Halal Beijing (http://www.cheria-travel.com/2016/04/paket-tour-china-beijing-muslim-friendly.html)

paket tour beijing china


Atau mau menyaksikan megahnya negara-negara di Eropa? Bisa banget, silahkan cek Paket Tour Wisata Halal Eropa (http://www.cheria-travel.com/2016/04/paket-tour-eropa-muslim-friendly-promo.html)



Cheria Travel juga membuka layanan bagi kalian yang ingin menjalani ibadah haji plus atau umroh.

Sudah banyak testimoninya lohh. Gak percaya? Sok atuh di  cek https://www.facebook.com/testimoni.cheria

Tidak usah ragu lagi karena Cheria Travel memiliki beberapa legalitas PT. Cheria Tour and Travel :

• TDP 36/2014 Tanggal 7 Januari 2013 Dinas Pariwisata DKI Jakarta

• Member International Air Transport Association (IATA) dengan Nomor 15314132

• Izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Madinah Iman Wisata Nomor 118 Tahun 2015

• Izin Umroh Madinah Iman Wisata Nomor D/70/2015

• Cabang Resmi Madinah Iman Jakarta

Dan untuk info lebih lanjut silahkan telusuri melalui beberapa media berikut :

Telepon : 021 - 7900 201 / 021-700 216 (Hunting)
Fax : 021-7918 2408
Email : info@cheria-travel.com
Web: www.cheria-travel.com

Atau kontak :

OFFICE
021 7900 216 (HUNTING/OPERATOR)
021 7900 218
021 7900 201

HAJI PLUS
021- 73888872+6281287465815
+62878 9964 1375
021 7900 216 (ext. 108)

UMROH
021 7900 216 (ext. 102)
021 7900 218
021 7918 2403
0812 8962 7592
0812 9424 8748

TICKETING
021 7900 216 (ext 107)

TOUR
021 7900 216 (ext. 105 dan 106)
021 7900 201
021 7900 218
021 7918 2404

EMAIL
info[at]cheria-travel.com

Sosial Media
Line: cheria_wisata
Whatspp: 087899641375






Liburan Lebaran dan Tahun Baru kalian akan semakin ceria bersama Cheria Travel. Selamat Berlibur😊


Sumber Informasi :


Sumber Gambar :
Lomba Menulis Artikel Cheria Wisata
Previous
Next Post »

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa follow dan berteman dengan saya di facebook : Nazifah R, Twitter : @zifah03, dan instagram : @zifahra ^^ ConversionConversion EmoticonEmoticon